aku mengingat sore
yang segar:
sepeda dikayuh dari
dermaga
menuju sekolah di
pinggir kota
kecemasan hilang,
dipendam dalam bius
dan tawa - tawa yang
hanya membikin lupa
atau,
kecemasan tidak pernah
hilang
ia bersalin
rupa,
berlipat ganda
hingga akhirnya aku
lupa
bagaimana saat
tertidur dan terjaga
segalanya sama
aku merasa
seperti berjalan
dalam tidur yang
panjang
kepala berdenyut
dan aku ingin
menghantamnya
ke dinding keras -
keras.
aku ingin menjambak
rambutku
dan menangis hingga
lega
aku ingin menembak apa
saja
diriku
masa lalu
dan segala yang
menunggu
-RK. Jan, 2012
No comments:
Post a Comment