Monday 17 March 2014

Tawa

aku mengingat sore yang segar:

sepeda dikayuh dari dermaga
menuju sekolah di pinggir kota

kecemasan hilang,
dipendam dalam bius
dan tawa - tawa yang hanya membikin lupa

atau, 
kecemasan tidak pernah hilang
ia bersalin rupa, 
berlipat ganda

hingga akhirnya aku lupa
bagaimana saat tertidur dan terjaga
segalanya sama

aku merasa 
seperti berjalan 
dalam tidur yang panjang
kepala berdenyut
dan aku ingin menghantamnya 
ke dinding keras - keras.
aku ingin menjambak rambutku 
dan menangis hingga lega

aku ingin menembak apa saja
diriku
masa lalu
dan segala yang menunggu 


-RK. Jan, 2012


No comments:

Post a Comment