Aku menanam..
Aku menanam kekeringan pada kelaminmu yang basah.
Sehingga tandus menggerogoti tubuhmu,
gersang merenggut hulumu.
Kehampaan merengkuh pikiranmu.
Pada pikiranmu yang hampa, aku memanen rumput kering dan duri
Untukku rajut pada lingkar kepalaku
Aku menyemat,
dan aku menyematkan kebencian di seluruh tembok kamar,
bahkan pada jendelamu.
Aku biarkan dia tumbuh
biar merambat pada ubun-ubun rumah
pada ubin-ubin tua kamar mandimu
Sehingga mandipun tidak dapat melunturkan riasan itu
Sehingga dilorong-lorong rumah sendiripun kau tersesat
Kesesatanmu itu kuhamili,
Dia bertelur jutaan mata keruh, yang pada setiap pagi aku tanak untuk sarapan
Aku menabur remah-remah kemarahan disepanjang jalan pulau ini
biar remahnya meremukkan rumah-rumah
memudarkan gereja dan masjid
meratakan taman-taman sempit
menyempitkan jejalan buntu
membuntukan logika
mengundang kelaparan yang dalam
dan meruntuhkan jembatan imajinasi
Aku menari diatas kota yang tenggelam dalam lubang yang menganga
dan kau dibentengi kebisuan
-fg
-fg
No comments:
Post a Comment